Senin, 31 Oktober 2016

Barca Sekarang Lebih Agresif

Messi: Barca Sekarang Lebih Agresif
Barcelona - Dikenal punya gaya bermain yang khas, Barcelona versi sekarang dinilai punya satu nilai lebih. Lionel Messi merasa di bawah Luis Enrique, Barca lebih agresif.

Barca sudah selalu punya cara bermain yang khas, yakni permainan dengan umpan-umpan pendek dan pergerakan pemain yang cair dan luwes.Blaugrana juga senantiasa menerapkan gaya bermain menyerang dengan menekan lawan lewat penguasaan bola.

Bersama Pep Guardiola pada periode 2008-2012, Barca mencapai level lain di sepakbola. Dalam empat musim yang bertabur 14 gelar juara itu, Barca mendominasi dunia sebagaimana mereka mendominasi pertandingan di setiap lapangan.

Barca di bawah Guardiola kala itu mempopulerkan kembali peran false nine,sekaligus menerapkan cara bermain dengan garis pertahanan tinggi dan lebih banyak melibatkan kiper dalam permainan. Tapi satu hal dari Barca era itu, mereka selalu membangun permainan perlahan dari belakang dan membuka celah dengan mengalirkan bola ke segala penjuru lapangan.

Beberapa musim kemudian, Luis Enrique datang dengan membawa penyegaran. Di bawah kendalinya Barca tak lagi sekadar memainkan gaya tiki-taka, seperti yang banyak disebut, tapi juga dibuat lebih agresif. Bareng Enrique, Barca tak akan ragu-ragu melakukan serangan balik, sesuatu yang sangat jarang terjadi di era Guardiola.

"Realitanya, sistem permainan Barcelona itu sesuatu yang sudah semua orang tahu. Saya bisa mengatakan bahwa kami adalah satu dari sedikit klub yang mempunyainya, tapi setiap pelatih punya hal yang berbeda-beda dan menerapkannya ketika dia melihatnya cocok," ujar bintang Barca, Lionel Messi.

"Kami tidak melihat ada perubahan-perubahan masif, tapi ya, ada sejumlah perubahan. Dalam hal itu, dengan Luis mungkin sekarang kami sedikit lebih agresif ketika menyerang dengan cepat. Sementara bersama Pep, kami lebih sedikit menggunakan serangan balik," ujarnya seperti dikutip Sky Sports.

Messi dan Barca akan bereuni dengan Guardiola, ketika bertandang ke markas Manchester City, Rabu (2/11/2016) dinihari WIB di lanjutan Liga Champions. 

Rabu, 19 Oktober 2016

Selalu Jadi Pilihan Kedua, Syahroni Kaget Namanya Masuk Timnas

Selalu Jadi Pilihan Kedua, Syahroni Kaget Namanya Masuk Timnas

Menurut Pikal, Syahroni merupakan pemain potensial yang layak masuk ke timnas. (Sumber foto: Juara.net)

syahroni
Ya, Syahroni adalah pemain dimaksud. Pemain Persija ini termasuk menjadi salah satu pemain yang akan bergabung di TC Timnas itu. Pemanggilan Syahroni cukup menarik, mengingat sang pemain berstatus sebagai pemain cadangan Persija. Syahroni kalah bersaing oleh Hong Soon-hak, Amarzukih dan Sutanto Tan.
Hal itu membuat dirinya kaget dan tidak menyangka karena pemanggilan ini. Meskipun begitu ia siap menjawab keraguan publik akan keputusan mengejutkan Riedl.
“Saya enggak menyangka dipanggil kembali oleh timnas. Yang pasti saya senang bisa mendapatkan kesempatan untuk kembali mengikuti seleksi timnas,” ujarnya.
Sebelumnya staf pelatih Indonesia melalui asisten pelatih, Wolfgang Pikal coba menjawab pertanyaan publik terkait pemanggilan Syahroni.
Menurutnya salah satu alasan dipanggilnya Syahroni karena merupakan pemain potensial. Apalagi terbilang masih muda, yakni 24 tahun.
“Pemain baru yang dipanggil, tentu karena potensinya. Kadang, pemain tidak sering bermain di klub karena pelatih klub suka pemain dengan tipe lain dan itu hak pelatih. Kami punya beberapa alasan memanggil pemain baru. Satu, kami masih perlu opsi lain atau untuk melapisi pemain lain di posisi tertentu.”

Wenger Sebut Ozil Semakin Seimbang

Wenger Sebut Ozil Semakin Seimbang

Mesut Ozil tampil menawan saat Arsenal membungkam Ludogorets Razgrad dengan skor 6-0, pada Matchday 3 Grup A Liga Champions 2016-2017, di Emirates Stadium. Ia mencetak tiga gol ke gawang lawan pada menit ke-56, 83' dan 87 Hattrick tersebut menjadi yang pertama bagi Ozil sepanjang kariernya bersama Arsenal di pentas Liga Champions. Pujian datang dari berbagai pihak atas penampilan impresif sang gelandang timnas Jerman tersebut.
Baca Juga
Manajer Arsenal, Arsene Wenger menganggap Ozil layak menikmati bagaimana rasanya mencetak gol. Bagi sang nakhoda tim, pemain berusia 28 tahun tersebut layak mendapatkan gol.
"Selama ini dia selalu menyodorkan bola-bola matang bagi striker, sekarang dia sukses mencetak gol dengan caranya sendiri, plus hasil layanan rekan setimnya. Saya yakin, dia akan semakin seimbang, baik dalam melayani teman maupun merobek jala lawan," sebut Wenger.
Arsenal menang telak 6-0 atas Ludogorets Razgrad. Tiga gol lain lahir dari aksi Alexis Sánchez (12') Theo Walcott (42') dan Alex Oxlade-Chamberlain (46'). Permainan Ozil dkk mendapat apresiasi dari Pelatih Ludogorets Razgrad, Georgi Dermendzihiev.
"Kami melakukan banyak kesalahan, dan harus kebobolan 6 gol, yang berarti pertama dalam sejarah tim. Kami memiliki beberapa peluang,tapi gagal dimaksimalkan. Permainan Arsenal sangat bagus," sebut Dermendzihiev.
Pujian terhadap Arsenal mendapat tanggapan biasa saja dari Arsene Wenger. Ia menegaskan, pasukan The Gunners tak akan terlalu jemawa, dan tetap rendah diri, serta fokus pada partai berikutnya.
"Arsenal memiliki pasukan yang kuat dan spirit luar biasa, tapi kami harus tetap kalem, serta meletakkan kaki tetap di tanah," kata Wenger. Kemenangan atas Ludogorets Razgrad membuat Arsenal berada di peringkat teratas klasemen sementara Gup A, dengan koleksi 7 angka.
Raihan poin Arsenal sama dengan yang dimiliki Paris Saint-Germain (PSG). Namun, kubu klub asal kota London tersebut memiliki selisih gol lebih baik

Dihukum GTS Lantaran Sering Protes Wasit

Dihukum GTS Lantaran Sering Protes Wasit, Juru Taktik PBFC Angkat Bicara

Untuk ketiga kalinya, Djukanovic dihukum oleh PT GTS.

Pusamania Borneo FC TSC 2016
Melalui Komisi Disiplin, GTS menerangkan Dragan Djukanovic dilarang mendampingi PBFC saat kontra PSM Makassar, Jumat (21/10), karena dianggap terlalu berlebihan memprotes keputusan wasit.
Hukuman ini merupakan ketiga kalinya bagi pelatih asal Montonegro. Ia sempat mendampingi skuat Pesut Etam saat kontra Bali United dan Persiba Balikpapan.
Sebelum dihukum tak boleh mendampingi timnya, Djuka lebih dahulu didenda Rp10 juta akibat reaksinya memprotes buruknya kualitas sang pengadil.
“Saya melakukan protes karena ada hal yang tidak benar dan itu terus berulang, seakan tidak ada pembelajaran. Jika saya lihat ini benar, saya tidak mungkin protes, saya pasti terima,” ujarnya.
Djuka sendiri merasa aneh dengan keputusan yang diberikan oleh operator. Apalagi dirinya yakin beberapa keputusan wasit disaat itu benar-benaer keliru.
“Bertahun-tahun saya melatih klub sepak bola, di banyak negara, baru kali ini saya mendapatkan hukuman, ini lucu,” tambah pria berusia 47 tahun itu.

Chelsea Goda Bek Tengah Milan Lagi

Chelsea Goda Bek Tengah Milan Lagi

Chelsea harus bersiap mengajukan tawaran yang lebih fantastis lagi untuk Romagnoli.


alessio_romagnoli_sky-sports


Permasalahan di lini belakang The Blues membuat Antonio Conte mau tak mau mencari amunisi baru di lini belakang. Romagnoli pun dianggap figur tepat dan menjadi kandidat utama.
Setelah gagal mencapai kesepakatan tentang harga pemain 21 tahun itu, yang kabarnya menembus 49 juta Euro, Conte pada akhirnya memilih untuk memulangkan David Luiz dari PSG.
Namun bek tengah asal Brasil itu belum menunjukkan peforma apik sejak didatangkan lagi ke Stamford Bridge. Ditambah lagi duetnya terbilang kacau bersama Gary Cahill, yang kekuatan fisiknya mulai menurun.
Romagnoli yang sudah mengantongi dua caps bersama timnas Italia tentu tidak akan dilepas begitu saja oleh Allenatore Milan, Vincenzo Montella, yang ingin membuat klub asal kota mode itu bersaing dengan Juventus.

Hadapi Real Madrid, Legia Ingin Tunjukkan Sepak Bola Polandia

Hadapi Real Madrid, Legia Ingin Tunjukkan Sepak Bola Polandia

Hadapi Real Madrid, Legia Ingin Tunjukkan Sepak Bola Polandia
Pemain Real Madrid, Isco dan Gareth Bale berselebrasi usai berhasil menjebol gawang Real Betis dalam laga lanjutan La Liga di Benito Villamarin, Seville, Spanyol, 15 Oktober 2016. Kemenangan tersebut sekaligus mengakhiri rentetan empat pertandingan tanpa kemenangan Madrid di semua ajang. AP Photo/Angel Fernandez
  Pelatih Legia Warszawa, Jacek Magiera, mengatakan timnya memiliki kesempatan menang yang sama besar dengan Real Madrid saat bertemu dalam laga Liga Champions, Rabu dinihari, 19 Oktober 2016. Menurut dia, laga melawan Real Madrid itu merupakan laga yang tepat untuk menunjukkan sepak bola Polandia.

"Saya senang akan menghadapi Real Madrid, sehingga sepak bola Polandia bisa dilihat seluruh dunia. Saya senang juara Polandia bisa bermain di Liga Champions dan menunjukkan apa yang kami bisa menangi," ucapnya dalam konferensi pers.

"Kami bisa menang jika kami bermain dengan benar. Kami ingin melakukannya dengan benar dan menunjukkan tim asal Polandia juga bisa bermain sepak bola dengan baik. Saat ini skor masih 0-0, dan kedua tim memiliki kemungkinan yang sama."

"Real Madrid mungkin lebih difavoritkan, tapi telah terbukti bahwa Tim Kuda Hitam tahu bagaimana bermain sepak bola dan mendapatkan hasil yang baik. Kami di sini untuk bermain dengan sekuat tenaga, dan apa pun yang terjadi maka terjadilah," ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola Polandia memang menunjukkan tajinya. Banyak pemain asal Polandia memperkuat tim besar, misalnya Robert Lewandowski yang bermain bersama Bayern Muenchen atau Grzegorz Krychowiak yang membawa Sevilla menjuarai Liga Eropa empat kali berturut-turut.

Pada laga Piala Eropa Juni lalu, Polandia juga berhasil membuat kejutan. Tim itu berhasil menahan imbang juara dunia Jerman pada babak penyisihan dan lolos ke babak 16 besar. Langkah Polandia terhenti pada babak delapan besar setelah kalah adu penalti oleh Portugal, yang kemudian menjadi juara turnamen itu.

Namun nasib Legia di Liga Champions musim ini berada di ujung tanduk. Tim itu menjadi penghuni dasar klasemen Grup F setelah kalah dua kali oleh Borussia Dortmund dan Sporting CP.

Bayern Munchen Kembali Ke Jalur Kemenangan

Bayern Munchen Kembali Ke Jalur Kemenangan, Don Carlo: Mereka Cerdas!

Bayern kembali meraup tiga poin setelah tiga laga paceklik kemenangan. (Sumber foto: BBC)

Bayern Munchen, Carlo Ancelotti
Kemenangan ini sangat penting bagi The Bavarians, karena sejak dikalahkan Atletico Madrid 0-1 pada matchday sebelumnya, mereka hanya meraih dua hasil imbang beruntun di Bundesliga.
Tanda-tanda kemenangan Munchen sudah terlihat sejak pertandingan baru dimulai. Thomas Muller, Joshua Kimmich, Robert Lewandowski dan Arjen Robben bergantian menjebol gawang PSV. Tim tamu pun sempat mengancam lewat gol semata wayang Luciano Narsingh pada menit 41.
Dengan kemenangan ini, Carlo Ancelotti mengaku puas dengan permainan Bayern. Meski sempat menemui kesulitan pada akhir babak pertama dan awal paruh kedua, namun para pemain bisa bermain baik sehingga mereka semakin percaya diri.
“Kami bermain sangat bagus sejak awal. Kami punya intensitas tinggi, itu sempurna,” kata Ancelotti, dikutip Reuters.
“Terkadang saya perlu memberi tahu pemain apa yang salah dan mereka cerdas dan sangat profesional,” ujar Ancelotti.
Die Roten asuhan Carlo Ancelotti selanjutnya akan menyambangi markas PSV pada 2 November nanti, dalam duel keempat Grup D. Untuk sementara ini, Bayern masih menempati urutan kedua dengan torehan enam poin, selisih tiga angka dari Atletico Madrid di posisi puncak. Sementara PSV berada di urutan ketiga berbekal nilai satu. (Reuters)